Aplikasi ini akan memberikan kupon kopi gratis kepada penegmudi bila mereka tidak menggunakan smartphone selama mengemudi sejauh 100 Kilometer.
Sejauh ini aplikasi ini hanya bisa dipergunakan di Prefetur (propinsi) Aichi, Jepang.
Prefektur ini memiliki tingkat kecelakaan lalu lintas denagn korban tertinggi di negara Sakura ini selama 13 tahun berturut-turut. Pada tahun 2016 saja terjadi 443,691 kecelakaan lalu limtas. Selain itu terdapat kasus penangkapan dengan dasar penggunaan smartphone saat mengemudi sebanya lebih dari 55.000 kasus. Sebuah angka yang teramat sangat tinggi.
Sebuah survey memberikan data yang cukup mencengangkan. Enam puluh persen pengemudi di prefektur ini menggunakan smartphone saat mengendarai mobil mereka. Tidak mengherankan bahwa kecelakaan yang terjadi sangat tinggi.
Sebagai kontribusi untuk mendorong perubahan perilaku mengemudi ke arah yang lebih baik, ketiga perusahaan ini melahirkan aplikasi Driving Barista. Aplikasi ini tersedia di IOS atau Android.
Cara kerjanya adalah ketika seorang pengendara hendak berkendara ia harus menyalakan aplikasi ini. Kemudian ia harus meletakkan smartphone tersebut dengan menghadap ke bawah. Dengan memakai Gyro Sensor dan GPS, aplikasi ini akan memberikan sinyal apakah pengemudi mempergunakannya atau tidak selama berkendara.
Driving Barista akan mencatat setiap kilometer yang dilalui pengemudi tanpa mempergunakan smartphone mereka. Kupon pertama akan diberikan pada 100 Km pertama dan kemudian setiap 200 Km. Apabila pengemudi mengangkat smartphone mereka saat sedang mengemudi, maka aplikasi akan melakukan reset dan angka akan kembali menjadi 0 Km.
Sebuah aplikasi yang mungkin sangat bermanfaat di berbagai negara . Kebiasaan memakai smartphone sambil berkendara sudah menjadi sesuatu yang mewabah di mancanegara.